Sabtu, 15 November 2014

batu teknologi bahan




3. Manfaat Batu Kapur (Batugamping)
Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah :
a. Bahan bangunan
Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.
b. Bahan penstabilan jalan raya
Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya
c. Sebagai pembasmi hama
Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
d. Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya
e. Penjernihan air
Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda.
f. Batu Gamping (caco3) Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman Tanah
Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai bahan pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan pH tanah yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al.
g. Batugamping keprus sebagai campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas b
Bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pemakaian batugamping keprus sebagai bahan campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas B.
h. Batugamping sebagai bahan baku semen
Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya.
PENGGUNAAN DAN SPESIFIKASI
Batu gamping dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan, yaitu :
a)   Batu Bangunan
Batu bangunan di sini adalah yang biasa digunakan untuk pondasi rumah, jalan, jembatan maupun isian bendungan terutama di daerah yang tidak memiliki sumber batu bangunan seperti andesit, basalt dan semacamnya atau sebagai batu hias. Untuk keperluan di atas dipilih batu gamping yang berstruktur pejal atau keras serta berhablur dengan daya tekan 800 - 2500 kg/m3
b)   Bahan Bangunan
Sebagai bahan bangunan. batu gamping serfungsi sebagai campuran dalam adukan pasangan bata/plester, semen trass atau semen merah.
Syarat yang harus dipenuhi untuk bahan `+bangunan ini, adalah :
·         (CaO + MgO) min. 5%;
·         (SiO + AL2O3 + Fe2O3) maks. 5%;
·         CO2 maks 3%;
·         70% lolos ayakan 0,85 mm
Capuran kapur padam dengan tras dan air akan membentuk produk yang disebut semen tras. Adanya sifat semen dalam pencampuran itu karena oksida-oksida alumina dan silika yang bersifat asam membentuk senyawa sebagai berikut :
·                                                 Ca(OH2) + SiO2 + (n-1)H2O à CaO,  SiO2 nH2O (semen)
·                                                 Ca(OH2) + Al2O3 + 5 H2à CaO, Al2O3 6H2O (semen)
c)   Bahan Penstabil Jalan
Pemanfaatan batu gamping untuk fondasi jalan, rawa-rawa, berfungsi mengurangi penyusutan plastisitas dan pemuaian fondasi jalan raya tersebut. Reaksi yang terjadi hampir sama dalam pembentukan semen tras, dengan campuran kapur padam sekitar 1 - 6% sesuai keadaan tanah dan konstruksi jalan yang akan dibuat. Batu gamping yang dipakai diharapkan berkadar belerang rendah.
e)   Bahan Keramik
Pemakaian batu gamping dalam industri keramik berfungsi sebagai imbuh untuk menurunkan suhu lelah sehingga pemuaian panas masa setelah dibakar sesuai dengan pemuaian glasir; dengan demikian glasir tidak retak atau lepas.
Jenis dan jumlah pengotor yang terdapat dalam batu gamping merupakan faktor penentu sebagai bahan baku keramik.
Selain untuk imbuh, dapat juga digunakan dalam pembuatan glasir, walaupun hanya sebagian kecil.
f)    Industri Kaca
Pemanfaatan batu gamping dalam industri kaca adalah sebagai bahan tambahan. Jenis batu gamping yang digunakan adalah jenis batu gamping dolomitan dengan kadar sebagai berikut :
·         (SiO2 0,96%), (Fe2O3 0,04%), (Al2O3 0,14%);
·         (MgO 0,15%), da (CaO 55,8%);
·         (SiO2 ; 0,14%), (Fe2O3 ; 0,03%), (Al2O3.MgO ; 20,80%) dan (CaO;31,8%).
Dolomit dan batu gamping dolomitan digunakan dalam pembuatan gelas, botol, dan kaca lembaran. Bahan ini memberi pengaruh yang sangat baik pada gelas, antara lain mepermudah campuran gelas mudah melebur, mencegah devitrifikasi; dan memperpanjang jarak kerja (working range) pada peleburan gelas.
g)   Industri Bata Silika
Untuk pembuatan bata silika, batu gamping yang diperlukan adalah dengan kadar :
·         CaO minimum 90%;
·         MgO maksimum 4,5%;
·         Fe2O3 + Al2O3 maksimum 1,5%;
·         CO2 maksimum 5%.
h)   Industri Semen
Dalam industri semen, penggunaan mineral batugamping adalah sebagai bahan baku utama. Diperkirakan, untuk 1 ton semen diperlukan 1 ton batugamping. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan semen adalah :
·         kadar CaO : 50 - 55%;
·         MgO maksimum 2%;
·         kekentalan (viskositas) luluhan 3200 centipoise (40% H2O);
·         kadar Fe2O3 : 2,47% dan Al2O3 : 0,95%.
Sebagai bahan baku semen pozolan yang digunakan adalah jenis kapur padam, yaitu sebagai bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan cara membakar sampai dengan suhu + 1100 oC.
i)     Pembuatan Karbid
Bahan utama pembuatan karbid adalah kapur tohor (60%), kokas, antrasit, dan petroleumcoke (carbon black).  Kapur tohor yang cocok untuk pembuatan kalsium karbid mem-punyai spesifikasi :
·         total CaO minimum 92%;
·         MgO maksimum 1,75%;
·         SiO2 maksimum 2%;
·         Fe2O3 + Al2O3 maksimum 1%;
·         S maksimum 0,2%;
·         P maksimum 0,02;
·         hilang pijar pada contoh yang diambil di tungku 4%.
j)    Peleburan dan Pemurnian Baja
Dalam peleburan dan pemurnian besi atau logam lainnya, batu gamping/ dolomit berfungsi sebagai imbuh pada tanur tinggi. Bijih besi mengandung silika dan alumina sebagai unsur tambahan; dalam proses peleburan unsur-unsur tersebut bersenyawa dengan bahan pengimbuh berupa terak cair (seng) yang mengapung di atas lelehan besi, sehingga mudah dipisahkan. Disamping itu, CaO dalam batu gamping harus berkadar tinggi, sarang dan keras. Hal itu diperlukan untuk mengikat gas-gas seperti SO2 dan H2S.
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi, antara lain :
Untuk batu gamping
·         CaO minimum 52%;
·         SiO maksimum 4% (1,5 - 4%);
·         Al2O3 + Fe2O3 maksimum 3%;
·         MgO maksimum 3,5%;
·         Fe2O3 maksimum 0,65%;
·         P maksimum 0,1%.

k)   Bahan Pemutih dalam Industri Kertas, Pulp dan Karet
Untuk keperluan ini batu gamping harus mempunyai hablur murni (hampir CaCO3) yang digerus sangat halus. Biasanya berasal dari batu gamping yang lunak, berwarna putih yang terdiri dari cangkang kerang dan jasad renik yang terdiri dari kapur (CaCO3) sebagai hasil sampingan pembuangan dasar magnesium karbonat dari dolomit.
Batugamping yang cocok untuk bahan pemutih berkadar CaCO3 98%, kehalusan 325 mesh, mempunyai daya serap terhadap minyak, warna putih dan pH > 7,8. Bahan pemutih ini dipakai dalam industri kertas untuk pemutih pulp, pengisi, pelapis (coating) dan pengkilap.
l)    Pembuatan Soda Abu
Untuk pembuatan soda abu diperlukan batugamping 1 - 1,25 ton melalui proses amonia soda. Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
- CaCO3                    : 90 - 99%;
- MgCO3                    : 0,6%
- FesO3 + Al2O3 + SiO2 = 0,3%.
m) Penjernih  Air
Dalam penjernihan air, batu gamping atau kapur digunakan bersama soda abu dalam proses kapur soda. Kapur

Tabel 3. Persyaratan batu gamping dan dolomit untuk peleburan dan pemurnian baja.

batugamping
Dolomit
- CaO minimum 52%; - SiO maksimum 4% (1,5 - 4%); - Al2O3 + Fe2O3 maksimum 3%; - MgO maksimum 3,5%; - Fe2O3 maksimum 0,65%; - P maksimum 0,1%.
- SiO maksimum 6% (1,5 - 4%); - Al2O3 + Fe2O3 maksimum 3%; - MgO maksimum 17 - 19%;



berfungsi menghilangkan bikarbonat yang menjadi penyebab kekerasan sementara pada air.  Air kotor yang banyak mengandung bakteri akan menjadi bersih dalam waktu 24 - 48 jam, apabila dibubuhi kapur yang cukup banyak. Demikian pula air yang keruh akan menjadi jernih, sedangkan air yang mengandung CO2 dinetralkan.

Hal ini untuk menghindarkan karat terbawa pada pipa saluran air ke konsumen.
n)    Pengendapan Bijih Logam Non-ferrous
Dalam proses pengendapan bijih ogam non-ferrous, batu gamping bertindak sebagai settling agent, dan pengontrol pH.
Batugamping berfungsi untuk mengendapkan basic nickel carbon-ate dalam proses flotasi bijih nikel. Batu gamping yang diperlukan untuk proses satu ton bijih adalah antara 75 - 80 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar